Terima Dubes RRT , BKSAP Jajaki Kolaborasi Ekonomi Hijau dan Biru Indonesia-Tiongkok
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga mendampingi Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, saat menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Republik Indonesia, (H.E) Wang Lutong. Foto: Runi/vel
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Republik Indonesia, (H.E) Wang Lutong. Pada pertemuan ini dibahas beberapa hal antara lain hilirisasi mineral, ekonomi biru (blue economy), pariwisata hingga menyinggung program makan bergizi gratis.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga menjelaskan terkait dengan hilirisasi mineral, fokus yang dibahas adalah kolaborasi di sektor green mineral yang mencakup hilirisasi mineral dengan cara yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, Politisi Fraksi Partai Golkar ini juga menjelaskan poin lain yang tak kalah menjadi perhatian adalah potensi ekonomi biru yang melibatkan sektor ekonomi maritim seperti budidaya laut, pengolahan makanan laut, pariwisata, transportasi, dan ekosistem pesisir.
“Blue economy itu adalah ekonomi maritim termasuk dari budidaya, di mana mereka memiliki coastal line yang lebih sedikit dari Indonesia namun memiliki produktivitas yang lebih tinggi. Jadi kita ingin meningkatkan produktivitas untuk budidaya kita kemudian ini termasuk eco culture, seafood processing, tourism, maritim dan transportasi. Mereka berharap partnership ini terus dilanjutkan dan dikembangkan untuk kemajuan kedua negara kita,” tuturnya usai pertemuan kepada Parlementaria di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2024)
Ravindra menyampaikan bahwa dalam pertemuan itu Duta Besar Tiongkok menjelaskan bahwa terjadi peningkatan jumlah wisatawan dari Tiongkok ke Indonesia. Pada tahun 2023 lalu diperkirakan ada 700.000 wisatawan mancanegara asal negeri tirai bambu dan hingga pertengahan tahun ini telah tercatat telah ada 550.000 pelancong dari Tiongkok yang datang ke tanah air.
Ravindra menyampaikan bahwa menurut Dubes Tiongkok, Indonesia merupakan mitra strategis yang sangat penting bagi negara tersebut dan begitupun sebaliknya. Ravindra menambahkan bahwa kerja sama Indonesia dan Tiongkok telah berlangsung dengan baik, dengan Tiongkok menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 11 tahun berturut-turut.
“Kalau kita perhatikan China telah menjadi the largest trading partner bagi Indonesia selama 11 tahun berturut-turut dan salah satu investasi China yang ke Indonesia juga salah satu yang terbesar sehingga ini tentu ada nilai strategis dan ada nilai sinergis yang terus perkembangan kedepannya dan kita berharap trend ini terus berlanjut,” ujar Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Selain itu, dalam kunjunganya Duta Besar Wang Lutong juga mengapresiasi lawatan Presiden Indonesia ke Tiongkok pada 8-10 November 2024 lalu. Disampaikan pula bahwa Tiongkok siap mendukung berbagai program di Indonesia, termasuk program makan siang gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Duta Besar Wang Lutong resmi bertugas di Indonesia pada 23 Oktober 2024 menggantikan Duta Besar Lu Kang yang kembali ke Beijing, RRT pada Mei lalu. Duta Besar Wang Lutong. Adapun Wang Lutong telah menyerahkan surat kepercayaan secara langsung kepada Presiden Prabowo Subianto yang didampingi Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono pada 4 November 2024 yang lalu. (uc/rdn)